BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Telur merupakan bahan makanan sumber
protein dengan kandungan asam amino yang lengkap dan daya cerna yang tinggi,
sehingga digunakan sebagai pembanding dalam menentukan mutu protein bahan
makanan yang dikenal dengan istilah PST (protein setara telur). Sebagai bahan
makanan sumber protein, telur merupakan pilihan yang tepat karena selain
mengandung proein dengan mutu yang tinggi juga praktis dari segi pengolahannya.
Terdapat
beberapa jenis telur yang dihasilkan oleh hewan dan biasa di konsumsi manusia
dan banyaK diperdagangkan. Jenis telur tersebut adalh telur ayam, bebek/itik,
puyuh, penyu dan telur ikan. Telur ayam ada dua jenis, yaitu telur ayam kampung (buras) dan telur ayam
negeri (ras).
Warna
kulit telur yang berbeda-beda dipengaruhi oleh pigmen yang terkandung. Warna
coklat disebabkan oleh pigmen hematoforfirin, sedangkan warna hijau kebiruan
disebabkan oleh pigmen biliverdin. Telur ayyam ras di dominais oleh pigmen
hematoforfirin, sedangakn telur itik di dominasi oleh pigmen biliverdin.
Struktur telur terdiri dari tiga komponen utama, yaitu kulit telur, putih telur, dan kuning telur.
Susu diperoleh dari sekresi
mamae hewan mamalia yang letaknya sangat dekat dengan tempat pembuangan kotoran
hewan, sehingga sangat peka terhadap kontaminasi atau pencemaran. Oleh karena
itu, dalam pemerahan susu perlu dilakukan beberapa penanganan terhadap
hewannya, seperti pembersihan hewan, kandang, dan lain-lain. Adanya kotoran
atau endapan di dalam susu sangat tidak dikehendaki dan merupakan indikator
penanganan yang tidak baik (sanitasi buruk). Kontaminasi kotoran ini biasanya
diikuti dengan kontaminasi mikroba yang terdapat di dalam kotoran, sehingga
akan terjadi dekomposisi pada susu. Pencemaran susu ini tentunya akan berdampak
negative terhadap mutu susu yang dihasilkan.