clipart

Sabtu, 14 Juli 2012

" Review Revolvere Project – Kau yang Mengutuhkan Aku"


Saat melihat video “ Kau Yang Mengutuhkan Aku”, pikiran melayang ke sebuah masa di belakang. Masa dimana ada dua ikatan anak manusia yang berusaha mentautkan hatinya dengan kesucian cinta.
Andai..
Andai…
Video ini ada sebelum semuanya digariskan untuk binasa. Mungkin akhir cerita akan berbeda. Sebuah video yang menyindir setiap insan yang dimabuk kegermelapan cinta, betapa cinta saat ini terlalu mudah untuk dinodai. Mungkin benar kata- kata yang terangkai..
Dari sekian banyak pasangan kekasih di zaman ini, barangkali cara kita yang paling asing. Untuk tidak mengatakannya aneh. Dulu kamu selalu marah. Kamu ingin seperti pasangan kekasih lain yang mendapatkan pelukan dan ciuman”.
(REVOLVERE PROJECT) Kau Yang Mengutuhkan Aku 


Namun dengan bahasa dan kata sederhana keinginan itu terhempas sudah. Yang penting bukan itu, apa artinya kita berdua bermesraan, tapi tak pernah saling mendoakan?”. Begitu sederhana namun sangat menusuk direlung hati yang paling dalam. Andai setiap insan muda mampu berpikir seperti ini. Bukan menjadi belenggu nafsu semata. Betapa hina dan rendahnya para insan yang tak mampu menjaga batasannya. Hingga akhirnya masalah muncul dimana- mana.
Penyampaian ide yang sederhana, begitu mengena ke dalam jiwa kawula muda. Saat kata demi kata terangkai menjadi cerita. Jujur, mas Fahd Djibran dkk mengajak aku bernostalgia. Merenungi setiap jejak kisah yang pernah ada. Menerawang jauh, mengintrogasi setiap kenangan. Untaian kata yang begitu sederhana namun sarat makna didukung visualisasi yang kompleks sehingga menjadi alur cerita yang enak dinikmati. Namun ada beberapa visualisasi yang kurang cocok dengan kalimat yang tertera. Seperti pada kalimat “kau melingkarkan lenganku di tubuhku ketika kita melintasi bangunan- bangunan tua, ruko- ruko yang asing”. Tetapi yang terlihat gambar daun pohon kelapa. Mungkin  sebaiknya yang terlihat bisa bangunan ruko- ruko tua sehingga antara gambar dan teks sinkron. Walaupun begitu, tetap mampu membangkitkan imajinasi pembaca kok :). Alunan musik yang slow dan lembut, membuat setiap pembaca begitu menikmati kata demi kata yang terangkai. Bit yang sesuai dengan kata yang memang seharusnya butuh penekanan seolah- olah membuat kita yang memainkan tokoh dalam video ini. It’s great. :)
Serasa kembali mengulang segalanya, jujur. Aku malu dengan diriku sendiri. aku malu dengan Tuhan-ku. Video ini benar- benar menyadarkan aku, betapa aku tak mampu menjaga hidupku. 1 hal yang perlu dipertanyakan!! Benarkah masih ada orang- orang yang seperti ini. Laki-laki yang begitu menjaga kesucian cintanya. Ibarat dalam video ini, pemeran cowok adalah aku, namun nyatanya aku seorang wanita yang juga memiliki rasa emosional, pertahanan itu pudar begitu saja. Walaupun hanya berupa pelukan, seharusnya itu tidak pantas terjadi.
Benarkan laki- laki seperti ini masih ada di dunia???.. benarkan video ini mampu membuka mata para lelaki yang bermain dengan egonya. Apakah masih ada??. Mustahil jika masih ada lelaki aneh yang dengan tulus menjaga kesucian cintanya di zaman sekarang.
Terlepas dari segala kekurangannya, aku kagum dengan video ini. It’s excited. Sebuah karya yang menceritakan 2 insan yang mampu mempertahankan kesucian cintanya. Pertanyaan masih sama apakah masih ada laki- laki seperti itu di dunia ini??. Seperti yang telah diutarakan dalam video “ Kencan kita adalah pertemuan- pertemuan biasa : bioskop, toko buku, pertunjukkan teater, makan malam di pinggir jalan. Kita selalu punya banyak kesempatan untuk berciuman, bahkan lebih dari itu. Kita punya banyak kesempatan untuk bisa seperti pasangan kekasih yang lain, selayaknya mereka yang kasmaran di zaman ini. Tapi kita saling bertahan, aku dan kamu. Kita harus menunggu”.
Benarkah masih ada orang seperti ini, yah, nothing isn’t impossible. Video yang menyindir secara kalem, mendeskripsikan keinginan muda- mudi di zaman sekarang. Sejauh aku mengenal beberapa tipe cowok, pasti ujung- ujungnya tak mampu menjaga batasan yang ada. Itulah mengapa lebih baik mengakhiri sebuah hubungan daripada tersiksa merasakan kerinduan yang pertama.
“Ada dua jenis kerinduan,“katamu suatu hari,“ kerinduan pertama tersebab kita pernah merasakan sesuatu dan kita menginginkannya kembali. Kerinduan kedua tersebab kita tak pernah mengalaminya dan benar- benar ingin merasakannya, setia menunggu dalam penantian yang lugu”.
Aku ingin merasakan kerinduan yang kedua. Bertemu dengan sosok yang benar- benar tulus. Namun, aku juga tidak munafik. Aku akui bahwa aku memang ingin merasakan seperti pasangan kawula muda pada umumnya. Pelukan dan ciuman menghiasi moment- moment istimewa. Namun, aku sadar. Aku orang beragama dan mempunyai akal pikiran sehingga tidak mungkin mempertaruhkan imanku dengan hal serendah itu

 Andai..

 Andai..

Dan aku sangat berharap, suatu saat nanti, aku benar- benar menemukan sosok laki- laki seperti dalam video ini. Mungkin aku akan menjadi perempuan yang beruntung di dunia. Sebuah kata “ kita hanya perlu kesabaran, sebab aku benar- benar mencintaimu. Aku tak ingin merusak kesunggguhan cintaku dengan keinginan- keinginan yang merendahkan”. Berharap kata itu akan terucap dari sosok yang tulus dan benar- benar membuktikannya kepadaku, sehingga semua trauma dan kepingan luka dalam hati ini akan pudar.
Aku rindu…
Aku kangen..
          Dan aku menanti sosok yang hadir dalam kehidupanku, yang mampu mewarnai hari- hariku dengan ketulusan cintanya dengan sikap- sikap beradab. Sehingga aku mampu mengutuhkannya. Menyampaikan keinginan tersiratnya  yang tidak jauh beda dengan kata- kata dalam video ini..

Jangan pergi
Kau yang mengutuhkan aku
Bertahanlah sebentar lagi
Sampai kuikat dirimu

Tak bosan-bosan
aku ucapkan tiga kata itu
Aku tak pernah merasa lengkap
Sampai kau datang

Jangan pergi
Kau yang mengutuhkan aku
Bertahanlah sebentar lagi
Sampai kuikat dirimu

…dan dunia seakan membenci kita
Raih tanganku agar kutahu ku tak sendiri
…dan aku melihat segalanya
Saat aku melihatmu”

            Terima kasih mas Fahd Djibran, Fiersa Besari ,dan Futih Aljihadi  atas karya mengagumkan ini. Begitu menginspirasiku untuk menemukan belahan hati yang benar- benar tulus. Menyadarkan bahwa mungkin masih ada laki- laki yang memang benar- benar baik. Dan ketika aku telah menemukannya semoga aku mampu bertahan dan  mampu mengutuhkannya.  Menjadi sepasang kekasih yang mengakrabi makna cinta dari persepsi yang mungkin berbeda. Ganbatte ^_^






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

it's My Life