hidup itu pilihan. dan aku sudah memilih untuk hidup seperti ini. melakukan sesuatu yang memang benar- benar pilihanku. aku sebenarnya bingung, terkadang terbesit keraguan maupun penyesalan dalam hati. benar ngga' sih jalan hidupku..
aku memilih sendiri daripada melanjutkan bersama mas setelah putus dengan endel, karena sepertinya hatiku ga' cocok dengan dia.
endel....
endel....
sampai kapan seperti ini. membenci qm seakan mustahil tapi mencintai kamu pun begitu menyakitkan.
sudah berapa kali, nyesek kayak gini. sudah berapa kali perih kayak ini.
bahkan aku sampai muak dengan cowok yang berusaha menata kepingan- kepingan hatiku..
berusaha menyatukan hatiku yang berserakan (alay.com)
kepingan- kepingan yang kamu tinggalkan begitu kecil dan tercecer, sangat sulit disatukan..
